Selasa, 28 Mei 2013

DASAR ANIMASI

DASAR ANIMASI 

1. Apa itu animasi?
Definisi animasi diambil dari kamus Oxford berarti film yang seolah hidup, terbuat dari fotografi, gambaran, boneka, dan sebagainya dengan perbedaan tipis antarframes, untuk memberi kesan pergerakan saat diproyeksikan (The Little Oxford Dictionary 19). Animate yang merupakan kata kerja dari bahasa Inggris berarti memberi nyawa. Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak.
2. Mengapa disebut animasi?
Karena animasi merupakan proses pembuatan suatu objek gambar yang tidak bergerak atau mati kemudian secara berurutan dan teratur disusun dalam posisi yang berbeda seolah menjadi hidup. 
3. Kapan animasi muncul?
Asal Mula Teknik Film Animasi Keinginan manusia untuk membuat gambar atau santiran (image) yang hidup dan bergerak sebagai pantara dari pengungkapan (expression) mereka, merupakan perwujudan dari bentuk dasar animasi yang hidup berkembang. Kata animasi itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata animation, yang berasal dari kata dasar to animate, dalam kamus umum Inggris-Indonesia berarti menghidupkan (Wojowasito 1997). Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati; Suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak, atau hanya berkesan hidup.
Sebenarnya, sejak jaman dulu, manusia telah mencoba meng¬animasi gerak gambar binatang mereka, seperti yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol Utara, sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih; Mereka mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng,bison atau kuda, digambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk (Hallas and Manvell 1973:23).
Orang Mesir kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan gambar-gambar para pegulat yang sedang bergumul, sebagai dekorasi dinding. Dibuat sekitar tahun 2000 sebelum Masehi (Thomas 1958:8)
Lukisan Jepang kuno memperlihatkan suatu alur cerita yang hidup, dengan menggelarkan gulungan lukisan, dibuat pada masa Heian(794-1192) (ensiklopedi Americana volume 19, 1976). Kemudian muncul mainan yang disebut Thaumatrope sekitar abad ke 19 di Eropa, berupa lembaran cakram karton tebal, bergambar burung dalam sangkar, yang kedua sisi kiri kanannya diikat seutas tali, bila dipilin dengan tangan akan memberikan santir gambar burung itu bergerak (Laybourne 1978:18).
Hingga di tahun 1880-an, Jean Marey menggunakan alat potret beruntun merekam secara terus menerus gerak terbang burung, berbagai kegiatan manusia dan binatang lainnya. Sebuah alat yang menjadi cikal bakal kamera film hidup yang berkembang sampai saat ini. Dan di tahun 1892, Emile Reynauld mengembangkan mainan gambar animasi ayng disebut Praxinoscope, berupa rangkaian ratusan gambar animasi yang diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin menjadi suatu gerak film, sebuah alat cikal bakal proyektor pada bioskop (Laybourne 1978:23).
Kedua pemula pembuat film bioskop, berasal dari Perancis ini,dianggapsebagai pembuka awal dari perkembangan teknik film animasi (Ensiklopedi AmericanavoLV1,1976:740)
Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesat-nya di akhir abad ke 19. Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis membuat film animasi sederhana berupa figure batang korek api. Rangkaian gambar-gambar blabar hitam(black-line) dibuat di atas lembaran putih, dipotret dengan film negative sehingga yang terlihat figur menjadi putih dan latar belakang menjadi hitam.
Sedangkan di Amerika Serikat Winsor McCay (lihat gambar disamping) membuat film animasi “Gertie the Dinosaur” pada tahun 1909. Figur digambar blabar hitam dengan latar belakang putih. Menyusul di tahun-tahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi di sekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an; Max Fleischer mengembangkan “Ko Ko The Clown” dan Pat Sullivan membuat “Felix The Cat”. Rangkaian gambar-gambar dibuat sesederhana mungkin, di mana figure digambar blabar hitam atau bayangan hitam bersatu dengan latar belakang blabar dasar hitam atau dibuat sebaliknya. McCay membuat rumusan film dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik gerakan.
Fleischer dan Sullivan telah memanfaatkan teknik animasi sell, yaitu lembaran tembus pandang dari bahan seluloid (celluloid) yang disebut “cell”. Pemula lainnya di Jerman, Lotte Reineger, di tahun 1919 mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dari Perancis, di tahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan dengan figure yang berasal dari potongan-potongan kayu. Gambar berikut adalah tokoh “Gertie The Dinosaurs”, dan “Felix the Cat” George Pal memulai menggunakan boneka sebagai figure dalam film animasi pendeknya, pada tahun 1934 di Belanda. Dan Alexsander Ptushko dari Rusia membuat film animasi boneka panjang “The New Gulliver” di tahun 1935.
Di tahun 1935 Len Lye dari Canada, memulai menggambar langsung pada film setelah memasuki pembaharuan dalam film berwarna melalui film”Colour of Box”. Perkembangan Teknik film animasi yang terpenting, yaitu di sekitar tahun 1930-an. Dimana muncul film animasi bersuara yang dirintis oleh Walt Disney dari Amerika Serikat, melalui film”Mickey Mouse”, “Donald Duck” dan ” Silly Symphony” yang dibuat selama tahun 1928 sampai 1940.Pada tahun 1931 Disney membuat film animasi warna pertama dalam filmnya “Flower and Trees”. Dan film animasi kartun panjang pertama dibuat Disney pada tahun 1938, yaitu film “Snow White and Seven Dwarfs”.
4. Mengapa animasi muncul?
            Keinginan manusia untuk membuat gambar atau santiran (image) yang hidup dan bergerak sebagai pantara dari pengungkapan (expression) mereka
5)  Apa konsep utama yang mendasari terciptanya animasi?
Ditemukannya prinsip dasar animasi adalah dari karakter mata manusia yaitu : persistance of vision (pola penglihatan yang teratur). Paul Roget, Joseph Plateau dan Pierre Desvigenes, melalui peralatan optik yang mereka ciptakan, berhasil membuktikan bahwa mata manusia cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada tenggang waktu tertentu sebagai suatu pola
6. Bagaimana cara kerja animasi?
    1) menumpuk beberapa gambar secara bergantian dan berurutan, atau
    2) mengubah nilai koordinat suatu objek  sehingga diperoleh sebuah efek gambar yang    hidup.
7.   Apa konsep utama yang mendasari terciptanya animasi?
      Squash and Stretch : Yaitu menetapkan landasan dan penyusunan dari sebuah objek dengan merubah bentuk dari objek selama aksi berlangsung.
Timing : Adalah membagi aksi untuk menentukan berat dan ukuran dari sebuah objek dan kepribadian dari karakter
Anticipation : Yaitu mempersiapkan sebuah aksi.
Staging : Yaitu menampilkan sebuah ide sehingga tidak hilang secara tidak disengaja.
Follow Through and Overlapping Action : Adalah pengakhiran dari sebuah aksi dan membuat hubungan ke aksi berikutnya.
Straight Ahead Action and Pose-To-Pose Action : Yang dimaksudkan adalah kedua perbedaan tersebut merupakan sebuah pendekatan dalam pembuatan sebuah animasi pergerakan.
Slow In and Out : Yaitu jarak dalam inbetween frame untuk mendapatkan kehalusan dari pewaktuan / timing dan sebuah animsai pergerakan.
Arcs : Adalah alur secara visual dari aksi guna mendapatkan pergerakan secara alami.
Exaggeration : Bermaksud menekankan pada pokok dari sebuah ide melalui desain dan aksi karakter.
Secondary Action : Yaitu aksi dari sebuah objek yang dihasilkan dari aksi objek lainnya.
Appeal : Adalah pembuatan sebuah desain atau sebuah aksi yang dapat dinikmati oleh penonton.
8. Apa kelebihan animasi dibanding bentuk multimedia yang lain?
Animasi 2D
Animasi 2D merupakan macam animasi yang dibuat menggunakan rangkaian gambar seperti yang saya jelaskan di postingan sebelumnya. Yakni seperti kita membuka foto album, akan tetapi gambar satu dengan gambar sebelum atau sesudahnya memiliki keterkaitan adegan.

Kelebihan animasi ini adalah lebih mudah dalam membuat. Kita hanya tinggal menggambar per gambar kunci (keyframe) yang dijadikan sebagai patokan adegan, kemudian kita gambar pergerakannya. Sedangkan kekurangannya cukup jelas, yakni kita harus menggambar semua adegan dalam animasi. Misalkan kita buat animasi 5 detik dengan kecepatan 12 frame per second (gambar per detik), maka kita perlu menggambar sebanyak 60 gambar sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
Animasi 3D
Animasi 3D merupakan macam animasi yang dibuat menggunakan CGI (Computer Generated Imaginary). Jadi, kita hanya membuat sebuah objek dan lingkungannya dengan software di komputer, kemudian kita gerakkan objek tersebut.
Kelebihan animasi ini adalah waktu yang lebih cepat. Kita hanya buat model, gerakkan, render menjadi sebuah video animasi. Lebih mudah dan cepat. Tetapi animasi ini juga memiliki kelemahan/kekurangan. Yakni kita harus memiliki komputer dengan spesifikasi yang tinggi agar dapat menghasilkan gambar yang ciamik. Selain itu, harga software pembuat animasi ini juga terlalu mahal, di harga puluhan juta. Tetapi kini sudah tersedia software pembuat animasi ini dengan harga Rp 0, yakni Blender yang membuat animasi jadi mudah dan murah tapi bukan murahan.
9)   Bagaimana cara animasi menyampaikan pesan ?
Cara animasi menyampaikan pesan yaitu melalui gestur dalam animasi, gesture adalah bentuk komunikasi non verbal yang diciptakan oleh bagian-bagian tubuh dalam karakter animasi yang dapat dikombinasikan dengan bahasa verbal.
10. Bagaimana perkembangan animasi di Eropa?
            Tahun 1880-an, Jean Marey menggunakan alat potret beruntun merekam secara terus menerus gerak terbang burung, berbagai kegiatan manusia dan binatang lainnya. Sebuah alat yang menjadi cikal bakal kamera film hidup yang berkembang sampai saat ini. Dan di tahun 1892, Emile Reynauld mengembangkan mainan gambar animasi ayng disebut Praxinoscope, berupa rangkaian ratusan gambar animasi yang diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin menjadi suatu gerak film, sebuah alat cikal bakal proyektor pada bioskop (Laybourne 1978).
Kedua pemula pembuat film bioskop, berasal dari Perancis ini, dianggap sebagai pembuka awal dari perkembangan teknik film animasi (Ensiklopedi AmericanavoLV1,1976). Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesat-nya di akhir abad ke 19. Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis membuat film animasi sederhana berupa figure batang korek api. Rangkaian gambar-gambar blabar hitam (black-line) dibuat di atas lembaran putih, dipotret dengan film negative sehingga yang terlihat figur menjadi putih dan latar belakang menjadi hitam.
 Perkembangan animasi di Eropa di pengaruhi oleh keberadaan komik yang beredar. Perkembangan komik yang sedemikian pesat telah melahrikan banyak tokoh-tokoh kartun Eropa yang terkenal hingga sekarang contoh : Asterix & Obelix, Smurf, Tintin, Lucky Luke, dan lain-lain.
11. Bagaimana perkembangan animasi di Amerika?
Animasi mulai berkembang sejak abad 18 di amerika. Pada saat itu teknik stop motion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan waktu, juga biaya yang banyak. Karenauntuk menciptakan animasi selama satu detik, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam.
 J. Stuart Blackton adalah orang Amerika pertama yang menjadi pionir dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa film yang telah diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah The Enchanted Drawing (1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906). Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya.
 Sedangkan tokoh yang dianggap berjasa dalam perkembangan animasi adalah walt Disney. Karya-karya yang dihasilkannya seperti Mickey Mouse, Donal Duck,Pinokio,putrid salju dan lain-lain.Walt Disney juga adalah orang pertama yang membuat film animasi bersuara yaitu film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November 1928. Walt Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932. Selanjutnya, animasi di Jepang mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan warna. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi yang canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita yang menarik. (Pmails/ Cesar Zehan Camille). Hingga saat ini perkembangan animasi di amerika masih sebagai seni yang minor yang hanya ditujukan bagi anak-anak. Contoh animasi amerika:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSk-NSfQvpPAg8WPc3s9piEl91STDJJ1NoeXHfo4-u3C9E3eE_zM3XDo4aWjF5JOVpTOb6efVgdrAZQOP6_XgMJv_0PurCOacmAjaANT9PrBPbWRbDXRG5w-KTK0DpqIcaPJE2p4CySg/s1600/tom.jpeg
12. Bagaimana perkembangan animasi di Asia?
Perkembangan Animasi Jepang
Kemudian animasi merambah dunia asia. Di Jepang misalnya animasi mulai berkembang sejak tahun 1913. Dimana pada waktu itu dilakukan first experiments in animation yang dilakukan oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro. semua jenis animasi yang berasal dari jepang disebut anime oleh penduduk non-Jepang. Berkembangnya industri anime memiliki hubungan yang erat dengan penurunan industri perfilman Jepang. Industri animasi berawal pada tahun 1915 dengan animasi sebagai bentuk karya seni komersial setelah era pasca perang dan memiliki puncak pencapaian pada pemunculan serial tv Astro Boy dari Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Jalan cerita Astro Boy yang menarik dikombinasikan dengan desain grafis yang minimal tapi efektif menjadi alasan kesuksesannya yang cukup cepat.
Walaupun anime juga memiliki pengaruh dari Amerika Serikat, ia telah mengarah pada jalan yang berbeda : orientasi pada orang dewasa dan cerita yang kompleks sebagai keseluruhan strukturnya. Anime berbentuk serial tv (karena erat kaitannya dengan perkembangan manga yang memiliki episode yang panjang) membentuk cerita-cerita serial. Perkembangan anime menjadi Original Animation for Video (OAV) dan ke bentuk film layar lebar sekitar tahun 1970-an membawa pengaruhnya ke luar Jepang.
Memasuki 1990-an, banyak bermunculan anime-anime yang menarik secara intelektual, seperti melalui serial tv yang dianggap provokatif : Neon Genesis Evangelion karya Hideaki Anno dan juga Mononoke Hime karya Hayao Miyazaki, membuat anime makin dikenal.
Secara kronologis, anime berkembang dari pengkarakteran yang hitam putih dan cerita-cerita petualangan bertemakan Cinta, Keberanian dan Persahabatan menjadi filosofi yang kompleks, membuka jalan pada potensi artistik dan komersial. Anime jepang berkembang sesuai dengan perkembangan budayanya. Ciri khas anime lainnya adalah dominannya penggunaan tekhnik animasi tradisional menggunakan cel. Sampai awal 90-an hampir semua anime masih menggunakan teknik animasi tradisional. Ketika tekhnologi digital masuk ke dalam proses pembuatan animasi sekitar pertengahan ‘90-an, studio-studio mulai memproduksi anime mengikuti tren tersebut, walaupun masih ada beberapa studio seperti Ghibli yang masih setia terhadap animasi tradisional pada sebagian besar produknya, dan hanya menggunakan tekhnologi digital sebagai pelengkap. Anime juga merupakan sebuah karya seni kontemporer Jepang yang kaya dan menarik, dengan kekhasan estetika naratif dan visual, yang berakar pada budaya tradisional Jepang dan menjangkau perkembangan seni dan media terkini. Dengan variasi subjek dan materinya, anime adalah sebuah cermin yang berguna pada masyarakat kontemporer Jepang. Pada perkembangannya Anime merupakan fenomena global, baik sebagai kekuatan budaya maupun komersil yang mampu membawa pencerahan pada isu yang lebih luas pada hubungan antara budaya lokal dan global. Sebagai sebuah aksi untuk melawan hegemoni dari globalisasi. Anime tetap memiliki akar ke-Jepang-annya, tetapi ia juga mampu mempengaruhi lebih dari wilayah jepang hingga mencakup area di luar jepang. Memiliki gaya visual yang khas, seperti yang ditunjukkan pada anime tahun 1970-an yang memiliki tracking shots, pengambilan gambar yang panjang bagi pembangunan sebuah shot, panning yang ‘berlebihan’, sudut pandang kamera yang tidak biasa serta pemanfaatan extreme close up. Sekarang ini memang perkembangan animasi di jepang sangat pesat dibandingkan negara-negara lainnya, terbukti denegan besarnya pasar konsumen anime, bukan hanya di jepang bahkan di negara-negara lain.Berbeda dengan Amerika, di jepang film animasi tidak hanya ditujukan pada anak-anak saja tapi juga untuk kalangan dewasa. Animasi menjadi populer di Jepang pada abad 20 sebagai media alternatif dalam penceritaan selain live action.Fleksibilitas variasi penggunaan teknik – teknik animasi memberi kesempatan bagi para pembuat film di jepang untuk mengeksplorasi bermacam ide, karakter, setting yang sulit dilakukan dalam format live action dengan biaya yang terbatas .Anime dapat digolongkan pada budaya populer (di jepang) atau pada sub – kultur (fi Amerika serikat).Sebagai sebuah budaya populer , anime telah dilihat sebagai karya seni intelektual yang menantang.Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukan eksprimen pertama dalam animasi oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913.Kemudian diikuti film pendek [hanya berdurasi sekitar 5 menit] karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin [Nikatsu].


Perkembangan Animasi Rusia
Perkembangan animasi di Rusia dimulai dengan pionir animator pertama mereka, Ladislas Starevitch (1882-1965), yang merupakan anak dari pasangan Polandia. Ladislaf Starevitch juga dianggap sebagai bapak animasi boneka (puppet animation) dan kerap disandingkan dengan Winsor McCay yang dianggap sebagai bapak animasi gambar (drawn animation). Revolusi Oktober di Rusia membuat Starevitch beremigrasi ke luar negeri dan membuat perkembangan animasi Rusia seakan terhenti untuk beberapa tahun. Baru pada akhir dekade 1920-an, penguasa Rusia berhasil diyakinkan untuk memodali studio-studio animasi untuk membuat film-film (animated clips) untuk kebutuhan propaganda. Kondisi ini berakhir pada tahun 1956 dengan berakhirnya kepemimpinan Stalin. Pemimpin Rusia berikutnya, Khrushev membawa perubahan dan pembaharuan dalam politik dan budaya Uni Soviet. Perubahan ini juga menjadi titik tolak bagi perkembangan animasi Rusia. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk keluar dari patron ‘éclair’, bisa dikatakan sejak 1960 ke belakang, animasi Rusia meningkat secara kualitas. Ditandai dengan karya Fjodor Khitruks dalam History of a Crime/Story of One Crime (1961), yang untuk pertama kalinya sejak era Social Realism, berangkat dari tema kontemporer. Bercerita tentang isu-isu dalam realitas dunia modern dengan pendekatan grafis yang inovatif, film ini mengisahkan seorang laki-laki yang tidak bisa tidur akibat terganggu keributan (suara) yang dihasilkan lingkungan tetangga, film ini jadi sebuah kritik terhadap masyarakat Uni Soviet. Era pembaharuan yang dibawa Khushev juga menandai kelahiran kembali animasi boneka (puppet animation) yang merupakan pionir dalam animasi Rusia. Animasi boneka yang seakan-akan terhenti perkembangannya semasa kekuasaan Stalin, kembali dihidupkan dengan dibuka kembali divisi animasi boneka pada Soyuzmultfilm pada tahun 1953. Dikepalai oleh Boris Stepantsev (The Nutcracker, Petia and Little Red Riding Hood), divisi ini berusaha untuk menemukan kembali pengetahuan mengenai animasi boneka yang seakan-akan hilang setelah masa Alexander Ptushko. Karakter yang kemudian terkenal melalui animasi boneka adalah Cheburaskha, karakter dari cerita fairy tale yang ditulis oleh Eduard Uspersky dan dibuat ke dalam versi animasi oleh Soyuzmultfilm. Meskipun dalam banyak terdapat keterbatasan, generasi animator Rusia tetap mampu menghasilkan karya-karya bermutu, dengan kerjasama internasional. Seperti karya Alexander Petrov, The Mermaid (1996) – mendapatkan nominasi Oscar- dan The Old Man and The Sea (1999) yang mendapatkan Oscar untuk kategori Best Animated Short pada tahun 2000. Atau karya-karya dari Konstatin Bronzit yang gemar menempatkan karakter-karakter- nya dalam situasi paling tidak nyaman dan tidak mungkin, dan penonton akan tertawa melihat bagaimana mereka mengatasi hal-hal tersebut. Switchcraft (1995) dan At the Ends of Earth (1999) adalah hasil karya Bronzit,dan hingga kini animasi rusia seperti halnya animasi amerika dan negara-negara lain turut berkembang dengan pesat.
13. Perkembangannya di Indonesia?
Animasi di Indonesia
        Sejarah  Animasi  Indonesia  sendiri  mulai  diketahui  sejak  ditemukannya  Cave Pinting  yang  bercerita  mengenai  binatang  buruan  atau  hal-hal  yang  berbau  mistis.  Sejak tahun  1933  di  Indonesia  banyak  koran  lokal  yang  memut  iklan  Walt  Disney.  Kemudian pada  tahun  1955,  Presiden  Soekarno  yang  sangat  menghargai  seni  mengirim  seorang seniman  bernama  Dukut  Hendronoto  (Pak  Ook)  untuk  belajar  animasi  di  studio  Walt Disney. Setelah belajar selama 3 bulan, ia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi pertama bernama “Si Doel Memilih”. Film animasi 2 dimensi tentang kampanye pemilihan umum pertama di Indonesia itu menjadi tonggak dimulainya animasi modern di negeri ini.
Pada  tahun  1963  Pak  Ook  hijrah  ke  TVRI  (Televisi  Republik  Indonesia)  dan mengembangkan animasi di sana  dalam salah satu program namun kemudian program itu dilarang  karena  dianggap  terlalu  konsumtif.   Di  tahun  tersebut  TVRI  merupakan  stasiun TV satu-satunya di Indonesia. Stasiun ini sudah memulai   menayangkan film-film yang dibuat oleh Walt Disney dan  Hanna-Barbera,  sekitar  tahun  1970.  Pada  masa  yang  sama,  lahir  juga  policy  baru tentang  penayangan  iklan  di  TVRI  yang  kemudian  melahirkan  program  “Mana  Suka Siaran Niaga”. Saat itulah film animasi iklan nasional lahir, yang memberikan gambaran riil tentang keadaan industri film animasi yang tidak bisa lepas dari pertumbuhan televisi.
         Pada  tahun  70-an  terdapat  studio  animasi  di  Jakarta  bernama  Anima  Indah  yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di  Indonesia  karena  menyekolahkan  krunya  di  Inggris,  Jepang,  Amerika  dan  lain-lain. Anima berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an banyak  film  yang  menggunakan  kamera  seluloid  8mm,  maraknya  penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. di festival film itu juga ada beberapa film animasi Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama). Era  tahun  80-an  ditandai  sebagai  tahun  maraknya  animasi  Indonesia  Ada  film animasi  “Rimba  Si  Anak  Angkasa”  yang  disutradarai  oleh  Wagiono  Sunarto  dan  dibuat atas  kolaborasi  ulangan  “Si  Huma”  yang  diproduksi  oleh  PPFN  dan  merupakan  animasi untuk serial TV. Beberapa animator lokal. ada juga film animasi pet sekitar tahun 1980-1990-an.  Hal  ini  ditandai  dengan  lahirnya  beberapa  studio  animasi  seperti  Asiana  Wang Animation  yang  bekerjasama  dengan  Wang  Fim  Animation,  Evergreen,  Marsa  Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio di Bandung, Bening Studio di Yogyakarta dan Tegal Kartun di Tegal.
Pada era tahun 90-an sudah banyak bertaburan berbagai film animasi diantaranya Legenda  Buriswara,  Nariswandi  Piliang,  Satria  Nusantara  yang  kala  itu  masih menggunakan  kamera  film  seluloid  35  mm.  Kemudian  ada  serial  “Hela,Heli,Helo”  yang merupakan  film  animasi  3D  pertama  yang  di  buat  di  Surabaya.  Tahun  1998  mulai bermunculan  film-film  animasi  yang  berbasis  cerita  rakyat  seperti  Bawang  Merah  dan Bawang  Putih,  Timun  Mas  dan  petualangan  si  Kancil.  Dan  pada  era  90-an  ini  banyak terdapat  animator  lokal  yang  menggarap  animasi  terkenal  dari  negara  Jepang  seperti Doraemon dan Pocket Monster.Diantara  sekian  banyak  studio  animasi  yang  terdapat  di  Indonesia,  Red  Rocket Animation  termasuk  yang  paling  produktif.  Pada  tahun  2000  Red  Rocket  memproduksi beberapa serial animasi  TV seperti Dongeng Aku dan Kau,  Klilip dan Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si Macan. Pada masa ini serial  animasi  cukup  populer  karena  sudah  menggabungkan  2D  animasi  dengan  3D animasi.  Lalu  pada  tahun  2003,  serial  3D  animasi  merambah  ke  layar  lebar  diantaranya “Janus Perajurit Terakhir”  Pada 7 Mei 2004, hadir film 3D animasi berdurasi panjang  (full animation)  buatan  Indonesia  sekitar  30  menit  yaitu  “Homeland”  yang  ceritanya  diolah bersama tim Visi Anak Bangsa dan Kasatmata. Film ini berkisah soal petulangan seorang bocah  bernama  Bumi  yang  berusaha  menemukan  tempat  tinggalnya  di  dunia  yang imajiner. Dalam menempuh perjalanan itu Bumi ditemani beragam binatang yang memiliki indra dan berjiwa dan mempunyai kepribadian serta bisa berbicara sebagaimana layaknya manusia.  Film  ini  digarap  selama  satu  tahun  di  bawah  payung  Studio  Kasatmata  di Jogjakarta.  Walaupun  film  kurang  meraih  sukses  tapi  menjadi  babak  baru  bagi  dunia peranimasian di bumi Nusantara.
        Di antara suguhan berbagai serial kartun dari Nickelodeon,  Global TV menyelipkan satu  program  anak-anak  Kabayan  dan  Liplap.  Animasi  buatan  asli  anak  negeri  ini  yang merupakan buah karya Castle Production, perusahaan animasi lokal yang sebelumnya lebih sering  menangani  proyek  animasi  untuk  negara  lain.  Animasi  ini  mencitrakan  Kabayan sebagai  seorang  anak  berumur  10  tahun,  bertubuh  gemuk,  rajin,  jujur,  dan  bijaksana. Kabayan memiliki teman imajinasi seekor kunang-kunang bernama Lip Lap. Dia  selalu  mengikuti  dan  menemani  Kabayan  ke  mana  pun.  Lip  Lap  sering menyemangati  Kabayan  bila  sedang  putus  asa  dan  mengingatkan  bocah  tersebut  bila berbuat salah.
Selain  Kabayan  Liplap  yang  merupakan  tokoh  khas  Indonesia,  ada  pula  film animasi  pendek  superhero  asal  Tasikmalaya  yang  telah  dua  kali  memenangkan  ajang penghargaan  INAICTA  (Indonesia  ICT  Awards),  yaitu  Hebring.  Nama  aslinya  adalah Heru,  yang  menetap  di  rumah  susun  dan  bekerja  sebagai  tukang  ojek.  Saat  ini  Hebring sudah  dibuat  dalam  dua  sekuel.  Hebring  1  berhasil  memenangkan  INAICTA  2007  dan selang  dua  tahun  kemudian  sekuel  kedua  animasi  ini  mendapat  juara  pada  penghargaan yang sama.
        Pada Hebring 1, pahlawan yang  suka makan bakso ini dengan kekuatan supernya berusaha  menghentikan  laju  bus  Transjakarta  yang  remnya  tiba-tiba  blong.  Hal  ini  ia lakukan untuk menolong seorang nenek yang sedang menyebrang jalan tanpa mengetahui bahwa ada bus yang sedang mengarah kepadanya. Hebring kembali membantu nenek yang sama saat tasnya dicopet pada sekuel keduanya.Pada  tahun  2008,  Indonesia   berhasil  membuat  film  animasi  3D  pertama  yang ditayangkan  di  layar  lebar  dan  juga  sudah  berhasil  Go  Internasional  (didistribusikan  ke berbagai  negara  mulai  dari  Singapura,  Korea,  dan  Rusia).  Film  animasi  yang  berjudul “Meraih  Mimpi”  tersebut  diproduksi  Infinite  Frameworks  (IFW),  studio  animasi  yang berpusat  di  Batam.  Film  ini  merupakan  adapatasi  dari  buku  karya  Minfung  Ho  berjudul Sing  to  The  Dawn.  Buku  tersebut  bercerita  tentang  kakak  beradik  yang  berusaha melindungi tempat tinggal mereka dari kontraktor penipu. IFW  membuat  adapatasi  buku  Minfung  Ho  tersebut  atas  permintaan  pemerintah Singapura  yang  ingin  buku  wajib  baca  di  beberapa  SD  di  Singapura  tersebut  dibuatkan filmnya.  Begitu  mendapat  tawaran,  IFW  langsung  memulai  pengerjaan  film  Sing  to  The Dawn. Dan untuk diketahui lebih dari 150 animator yang turut andil di dalamnya.

14 . kategori animasi
a. Animasi 2D (2 Dimensi)
Animasi 2D biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Dan film kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TV maupun di Bioskop. Misalnya: Shincan, Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby doo, dan masih banyak lagi. Meski yang populer kebanyakan film Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun.
b. Animasi 3D (3 Dimensi)
Perkembangan teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka berlomba¬lombalah studio film dunia memproduksi film sejenis. Bermunculanlah, Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster Inc., hingga Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya itu biasa juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
c. Stop_Motion Animation
Animasi ini juga dikenali sebagai claymation kerana animasi ini menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang di gerakkan. Teknik ini pertama kali di perkenalkan oleh Stuart Blakton pada tahun 1906. Teknik ini seringkali digunakan dalam menghasilkan visual effect bagi filem-filem era tahun 50an dan 60an. Film Animasi Clay Pertama dirilis bulan Februari 1908 berjudul, A Sculptors Welsh Rarebit Nightmare. Untuk beberapa waktu yang lalu juga, beredar film clay yang berjudul Chicken Run, Jenis ini yang paling jarang kita dengar dan temukan diantara jenis lainnya. Meski namanya clay (tanah liat), yang dipakai bukanlah tanah liat biasa. Animasi ini memakai plasticin, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh-tokoh dalam animasi Clay dibuat dengan memakai rangka khusus untuk kerangka tubuhnya, lalu kerangka tersebut ditutup dengan plasficine sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka ini, seperti kepala, tangan, kaki, disa dilepas dan dipasang lagi. Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per gerakan. Foto-foto tersebut lalu digabung menjadi gambar yang bisa bergerak seperti yang kita tonton di film. Animasi ini agak sukar untuk dihasilkan dan memerlukan kos yang tinggi.
15)     Apa dasar pengkategorian animasi? 
Waktu, variabel, dan ruang. Dinamika atau kualitas statis setiap kriteria menyediakan klasifikasi dasar. Waktu dianggap dinamis jika dataset termasuk temporal berbagai pengamatan-dengan kata lain, jika Data meliputi pengamatan yang berubah waktu. Waktu dianggap statis jika dataset adalah temporal berubah-dengan kata lain, jika pengamatan yang dibuat pada saat satu atau Setidaknya tercatat sebagai satu saat. Variabel dianggap dinamis jika mereka kualitas atau kuantitas berubah, seperti dibahas lebih lanjut di bawah ini, perubahan ini mungkin atau mungkin tidak berlangsung selama waktu. Sebaliknya, variabel dapat diberi label statis jika mereka dan simbol-simbol yang mewakili mereka tidak berubah. Ruang ini juga dapat diidentifikasi sebagai baik statis atau dinamis, tergantung pada apakah peta dasar itu sendiri diselenggarakan konstan atau diizinkan untuk mengubah baik melalui penampil atau kontrol animasi.
16)    Apa itu teknologi 2 dimensi?
Teknologi 2 dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi. Media Grafis, media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau simbul visual
17)    Animasi 2D (2 Dimensi)
Menurut Ibiz Fernandes dalam bukunya Macromedia Flash Animation & Cartooning: A creative Guide, animasi definisikan sebagai berikut : “Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan.” Berdasarkan arti harfiah, Animasi adalah menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri.
18)    Mengapa disebut animasi?
Karena Animasi merupakan proses membuat objek yang asalnya suatu benda mati, kemudian secara berurutan disusun dalam posisi yang berbeda seolah menjadi hidup.
19)    Apa saja contoh animasi 2 dimensi?
Contohnya animasi 2 dimensi. Misalnya:Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby Doo,Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan banyak lagi. Meski yang populerkebanyakan film Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak animasi kartun. Contohlainnya adalah Felix The Cat, si kucing hitam. Umur si kucing itu sudah lumayan tua, diadiciptakan oleh Otto Messmer  pada tahun 1919. Namun sayang, karena distribusi yangkurang baik, jadi kita sukar untuk menemukan film-filmnya. Bandingkan dengan WaltDisney yang sampai sekarang masih ada misalnya :Snow White and The Seven Dwarfs (1937) dan Pinocchio (1940).